untuk J
Kamu sudah
melewati jalan ini
Jika pun tanpa
tugu kenangan
Jejakmu selalu ada
Di antara para
petani yang kamu lewati
Yang kini masih berjuang
untuk tanah!
Kehidupan bukan
mati
Bagi sesama
Aku ingat kamu
Bagaimana jalanan
mengejek langkahmu
Terseok-seok di
antara sesama derita
Menuju tugu yang
tak kau kehendaki
Dan
perempuan-perempuan yang menangisi nasibmu
Hingga katamu:
"Janganlah
kamu menangisi aku
melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!
Sebab
lihat, akan tiba masanya orang berkata:
berbahagialah perempuan mandul
berbahagialah perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan,
dan yang tidak
pernah menyusui."
Tetapi tugu yang kamu bangun di hati para petani
Menjadi litani tiada henti:
Air mata yang
jatuh ini selalu berjanji:
Berganti kemakmuran
Amin.
Pedan di Minggu Palma, 20 Maret 2016