Rumah tua di
kotaku
yang dahulu kokoh
di masa kanakku
kulihat semakin renta
terbungkuk karena
jaman
tak berdaya
menunggu kebangkitan
atau tenggelam dalam
sejarah
yang tak membela
Dikenang dalam
cerita
yang tak ingin
diceritakan
kecuali karena cinta
di sana aku
dilahirkan
dibesarkan hanya
untuk pergi
ketika kembali tak berdaya
bahkan
hanya untuk mempercantik pagar
di tepian jalan
Sementara rumah muda
terus mendesak
dengan gairah warna yang ceria, anggun,
merangsang meminta
segala sesuatu datang
sambil berkata: "Masa depan
milikku!"
Rumah tua dari
kemakmuran lalu
menunggu hari-hari
terakhir
Rumah muda
kemakmuran kini
belum tahu kapan
sampai akhir!
Pedan, 18 Januari
2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar