“Tahun Baru! Selamat Tahun Baru!” Riuh rendah di
luar gerbang pabrik.
Bulan terang. Langit cerah. Janji-janji dipahatkan:
Di antara dentuman petasan dan pijar-pijar api
warna-warni
Amin. Amin. Amin.
Ditambah kuasa Tuhan yang diyakini.
Seorang Pekerja Tua keluar pabrik menuju jalan raya
yang ramai
“Ini tahun baruku yang terakhir di dalam pabrik!”
teriaknya melompat: “Yeah!”
“Selamat tahun baru, Pak Tua!” balas seorang pekerja
muda.
Pak Tua tak menyahut. Melangkah sunyi; tak larut
dalam kegembiraan kota.
Ia ingin segera pulang: memeluk cucu, anak bungsu
dan isteri di rumah yang mungkin tak akan lunas tanpa pertolongan ayah-bunda
“Tiga puluh tahun ditambah sepuluh tahun merayakan tahun
baru di pabrik apanya yang baru?”
Pak Tua bertanya pada diri sendiri; diiringi deru
motor lalu lalang yang di atasnya pasangan berpelukan erat: entah lelaki entah
perempuan. Entahlah.
Ia lihat: sepasang muda-mudi berciuman mesra di
trotoar; entah ciuman perjumpaan atau perpisahan?
“Kampret!” ia mengumpat, “Enam lima sudah.”
Ia terus mempercepat langkah kaki: barangkali juga masih
tersisa ikan bakar-an warga kampung di balai warga yang dibeli dari iuran warga
yang tak ingin ketinggalan pesta.
“Aih..tahun baru tak ada yang baru bagi kelas
pekerja,” pikirannya tak mau berhenti.
“Time is money
hanya berlaku bagi kapitalis yang mengambil laba dari waktu kerja lebih. Sementara
pekerja belum mampu mengambil keuntungan dari waktu kerja lebih. Untuk semua
itu kekerasan terus berlangsung bersamaan dengan tuntutan keadilan atas waktu
kerja dan upah yang pantas bagi kelas pekerja. Sampai kapan? Adakah kompromi untuk kemajuan bangsa? Imperialis musuh kita!”
Ia pun terkenang lagu ayahnya:
Tanggal 1 Mei
Perayaan kita
Perayaan kita
Di seluruh dunia
Kaum kelas
pekerja
Proletariat!
Proletariat!
Kaum Pahlawan
kita
Proletariat!
Proletariat!
Kaum Pahlawan
kita!
….dan
berangsur-angsur langit pun mulai sepi dari doa-doa dan harapan yang diteriakkan lewat petasan
kembang api.
Di
rumah, semua sudah terlelap meninggalkan tahun yang silam.
Selamat
Tahun Baru!
Kota
Seribu Industri, 1 Januari 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar