untuk
pos
Kau berjalan dalam sunyi
Ada rindu belum tuntas
Kau peluklah
puisi
Bukan sebagai doa tapi pembalasan
Di manakah letak keindahan?
“Pada manusia”
“Manusia macam apa?”
“Merdeka!”
Jawabmu
Kau tak lari dari sepi
Walau ada seribu pemburu tak berwajah
Kau peluklah sajak
Bukan untuk penghiburan tapi perjuangan
Di manakah letak keindahan?
“Tetap manusia.”
“Manusia macam apa?”
“Yang berjuang.
Sebab tak ada kesia-siaan dalam perjuangan,”
Jawabmu
Kau berkejaran dengan waktu
Begitu juga musuh-musuhmu?
Kau percaya pada akhir?
Mungkin juga musuh-musuhmu?
Lalu datang sang waktu
Di manakah letak keindahan?
“Tetap pada manusia”
“Manusia macam apa?”
“Manusia ideologis.
Yang sadar akan cita-citanya
dan berjuang
maximum,“
Jawabmu.
Kota Benteng, 13 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar