Senin, 25 September 2000

Hari Itu Pasti Datang

Hari ini tak didapat
Menemuipun tak
Kami pasti datang lagi
Pada lorong-lorong gelap sambutan datang
Dari pabrik-pabrik terdengar pesan
“Revolusi sekarang juga”
Wahai!
Mimpi-mimpi kami belumlah usai
Seperti orang-orang terpanggil kami datang
Kamu yang berdiri begitu jauh
Suatu saat akan terlihat di matamu
Kumpulan melawan
Hari itu pasti datang

jakarta 25 september 2000

Minggu, 02 Juli 2000

Laut Datanglah! Kami Ingin Menari Maut Bersamamu

Dari desa-desa kami datang
Dari gunung-gunung
Dari pinggir-pinggir pantai
Kami datang
Tersingkir
Terhina
Terhisap
Di kota-kota modal
Kami bekerja siang malam
Kamu berpesta. Pesta. Pesta.
Berapakah air yang kamu buang untuk memandikan mercedes-mu?
Lebih banyak yang kami buang untuk memandikan tubuh kami?
Betapa sayangnya kamu pada rumput di tamanmu
Kami injakpun tak boleh
Sampah! Terkutukkah kami?
Laut! Laut! Datanglah!
Kami ingin menari maut bersamamu
Gelombangmu
Ombakmu
Di pasang surutmu
Kemarilah
Menari, mengombak di kota-kota kami
Kami telah lama bukan manusia
Kami ingin hidup

Jakarta, 2 juli 2000


Rabu, 05 Januari 2000

Kepada Kawan



Bacalah aku
Lama aku menderita
Di jaman perbudakan, feodal dan kini perbudakan upah
Sayang!
Jangan memalingkan muka kepadaku
Katakanlah aku mencintaimu agar aku bangkit
Dari lumpur penghinaan
Bebas dari belenggu penindasan
Percayalah: akulah kawanmu untuk hidup baru
Temuilah aku atau aku menemuimu?
Mari kita bicara
Dan janganlah berkata “terlambat”
Kepadaku
Bersama kita kan berangkat
Bersama kita kan bekerja
Bersama kita kan keluar
Bersama kita kan mengarungi
Lautan kejam menuju Tanah Pembebasan
Seperti yang telah dijanjikan dalam cerita-cerita nenek moyang kita
Pastilah kita sampai jua
Jangan memalingkan muka kepadaku
Akulah kawanmu:
Buruh, tani dan kaum miskin kota

Darmawangsa, 5 Januari 2000