Minggu, 24 Februari 2002

K a r e n a

Karena buruh diupah rendah
Karena buruh seperti sapi perahan
Karena petani-petani tak bertanah
Karena rumah tak lagi punya
Karena kontrakan semakin mahal
Karena ibu-ibu menjual diri
Karena bapak menjual anak-anaknya
Karena pendidikan jadi barang dagangan
Karena anak-anak tak sekolah
Karena anak-anak dipaksa kerja
Karena anak-anak mencari makan di lampu merah
Karena obat tak terjangkau
Karena minyak terus meninggi
Karena hidup jadi mainan tengkulak
Karena kerja tak ada
Karena pelacuran merajalela
Karena kriminalitas meningkat
Karena rakyat berjudi untuk hidup
Karena mimpi dianggap kenyataan
Karena penjara bukan untuk penjahat
Karena hukum bisa dibeli
Karena hak asazi manusia cuma diomongin
Karena para pembunuh tak ditangkap
Karena korupsi menjadi tuan
Karena kamu tak bergerak
Karena kamu sembunyi dengan anjing-anjing penjaga
Karena kamu takut lantas beli senjata
Karena !
Karena!
Karena!
Karena semua itu!
Kubrikan kepadamu!
Pembrontakan!

Tangerang, 24 Februari 2002

Sabtu, 23 Februari 2002

Untuk C


Di sini
Di antara yang tertindas
Tak ada langit dan matahari
Atau bulan di malam
Yang menemani sepi
Bintang-bintang berlari tak berkedip
Kamu akan berkata:
Bohong!
Segala api datang dari penindasan
Nyalakan, Sayang. Nyalakan apinya
Tak !
Aku rindu pada kaki-kaki langit
Aku rindu perempuan desa
Aku rindu mencium bunga-bunga gunung
Ijinkan aku berlari di ketinggian
Biarkan aku terbang sejenak, Sayang
Aku kembali.
Kembali.
Pasti
Bulshit!
Di sini
Di antara para pejuang
Yang pergi tak kembali
Berlarilah di antara kebohongan
Yang kembali seperti anak-anak belajar berjalan
Kami enggan menemanimu
Kami tak peduli: kemana kamu pergi
Dengan atau tanpa kamu, kami berjalan
Ke depan. Kejarlah. Kejarlah kami
Kami tak menunggu
Oh, para pejuang
Di sini
Di antara yang tertindas
Tak ada langit. Tak ada matahari
Seperti doa-doa para rahib tak bertepi
Ijinkan aku terbang sejenak
Di ketinggian
Biar kulihat
Segala api berasal dari penindasan

Cipondoh, 23 Februari 2002