Jumat, 25 Maret 2016

Tugu Kebangkitan

untuk J

Kamu sudah melewati jalan ini
Jika pun tanpa tugu kenangan
Jejakmu selalu ada
Di antara para petani yang kamu lewati
Yang kini masih berjuang untuk tanah!
Kehidupan bukan mati
Bagi sesama

Aku ingat kamu
Bagaimana jalanan mengejek langkahmu
Terseok-seok di antara sesama derita
Menuju tugu yang tak kau kehendaki
Dan perempuan-perempuan yang menangisi nasibmu
Hingga katamu:
"Janganlah kamu menangisi aku 
melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! 
Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: 
berbahagialah perempuan mandul 
berbahagialah perempuan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, 
dan yang tidak pernah menyusui."

Tetapi tugu yang  kamu bangun di hati para petani
Menjadi  litani tiada henti:

Air mata yang jatuh ini selalu berjanji: 
Berganti kemakmuran


Amin.


Pedan di Minggu Palma, 20 Maret 2016