Rabu, 03 Desember 2008

Mulut




untuk lastri

mulut ini jangan sampai kau bungkam
biarkan berbisik sesayup angin
seperti dentang lonceng para rahib:
memanggil petani pulang
atau seruan Bilal bin Rabah untuk penghancuran perbudakan
pun biarkan  berteriak murka pada segala angkara
atau cukup: sebagai ajakan saja
mulut ini jangan  kau bungkam
biarkan seperti hujan yang menyisakan cahaya pelangi kehidupan kita
atau senja merah yang membara
pun bila perlu hujan dan angin yang membadai menyapu kemunafikan 
mulut ini jangan kau bungkam
bahkan sehari saja

Jakarta, 3 desember 2008