Minggu, 11 Desember 2022

Kabar dari Surabaya

in memoriam Djoko Permono

Hari hari yang lalu itu
Penuh onak dan duri
Tapi bisa kita lewati
Baik di antara desing peluru
Asap bakaran ban, gas air mata dan mesiu
Hujan terik matahari tak perlulah kita hitung
Berapa kilometer sudah perjalanan kita menuju Masyarakat Adil dan Makmur?
Pernah juga kita dan kawan kawan seperti binatang buruan
Dikejar dicari dalam balutan dan hasutan kebencian
Tapi itu juga tidak menghentikan langkah kita
Karena dalam gelapnya malam, rakyat menyalakan lilin sehingga kita tidak terjatuh dan tersesat
Juga tidak larut dalam duka abadi ketika ada kawan terpaksa berhenti berjuang
Sebab cita cita yang kita perjuangkan bersama dalam suka dan duka
Memandu langkah kita sekarang dan ke depan
Bagaikan bintang kejora di ufuk timur
yang lebih terang cahayanya
Hingga Masyarakat Adil dan Makmur terlihat nyata







Jumat, 11 Februari 2022

TAK ADA YANG SIA-SIA


.......
Pahlawanku!
Tak ada yang sia-sia
Sia-sialah  penguasa yang melupakanmu
Kamu menjadi dongeng dan legenda
Menemani rakyat yang terhina dan lapar

Lalu hadir dalam mimpi-mimpi tak diharap:
Pesta  telah berakhir
Telah direndahkan mereka yang  berkuasa
Yang disia-siakan menemukan penghiburan!

Senin, 07 Februari 2022

Kebun Anggur

Kita berangkat bersama ke kebun anggur. Ketika sampai, kita memetik sendiri sendiri. Yang pintar dan cekatan mendapat banyak. Yang lamban sedikit

Ketika yg sedikit habis, meminta pada yang banyak.
"Sabar, anggur sedang diolah menjadi wine," jawab si banyak.
"apa kau tidak ingat pada perjuangan kita mencapai kebun anggur. Bantu aku sebelum sekarat tiba. Kau telah mempunyai banyak anggur."
"Justru itu aku sedang berusaha menciptakan peluang besar untuk bisa banyak membantu pada yang mendapat sedikit."
Hari berganti. Si Banyak mabuk Wine. Si Sedikit menunggu kabar
Kabar makin kabur. Anggur habis si sedikit menganggur. Wine membuat lupa Si Banyak pada Si Sedikit.
Ketika si sedikit sekarat, Si Banyak mabuk lupa segala.
Si Sedikit RIP
Si Banyak sudah tidak tahu lagi bagaimana berduka
Rp...Rp... Rp....

Karena hujan, aku ingat kamu